Keris Collection

Posted by Indoetnix - Artech Salatiga on Saturday, September 22, 2012

Keris Sebagai Warisan Budaya Jawa

Keris..... merupakan Warisan Budaya yang tak ternilai sehingga di perlukan suatu upaya untuk melestarikan nilai budaya tersebut. Banyak upaya untuk memancing kecintaan terhadap Keris tersebut salah satunya dengan even-even perlombaan Keris. Walaupun kalau boleh jujur penulis kurang yakin dengan independenitas juri, namun penulis tetap mengapresiasi hal ini sebagai langkah yang perlu ditempuh untuk melestarikan warisan budaya yakni Keris tersebut.
beberapa kriteria yang di berlakukan dalam kebanyakan lomba-lomba tersebut adalah sebagai berikut.
Kriteria Penilaian tidak melakukan penggolongan, jenis, gaya, bahan, dari sebuah karya melainkan lebih mengutamakan pada suatu pencapaian hasil yang maksimal dari sebuah karya seni itu sendiri (Nilai Estetika).
Berikut penilaiannya adalah :








Lepas dari itu semua ada beberapa hal yang ingin penulis share-kan pada pembaca semua,
Keris adalah sebuah warisan budaya Jawa dengan segala hal-hal yang melekat terhadapnya, Maksudnya warisan budaya keris budan hanya terdiri dari Keris secara Fisiknya namun ada budaya-budaya lain atau sampingan yang menyertainya, salah satu contohnya adalah Ilmu Tayuh Keris.

 

Mengenal Ilmu Tayuh Keris

kerisIlmu Tayuh Keris adalah sejenis ilmu tradisional yang digunakan untuk menentukan apakah sebilah keris akan cocok dipakai atau dimiliki oleh seseorang, atau tidak. Ilmu ini terutama bermanfaat untuk meningkatkan kepekaan seseorang agar dia dapat menangkap kesan karakter sebilah keris dan menyesuaikan dengan kesan karakter dari calon pemiliknya.

Contohnya, keris yang menampilkan karakter keras, galak, tidak baik dipakai oleh seorang yang sifatnya keras dan kasar. Untuk orang semacam itu sebaiknya dipilihkan keris yang karakternya lembut, dingin.

Cara Me-nayuh

Ada berbagai cara untuk me-nayuh sebilah keris atau tombak. Di Pulau Jawa dan dibeberapa daerah lainnya, yang terbanyak adalah dengan cara meletakkan keris atau tombak itu di bawah bantal, atau langsung dibawah tengkuk, sebelum tidur namun sebelum tidur tersebut diberikan rapalan rapalan kejawen yang intinya untuk menyatukan dua sifat tersebut. Agar aman, keris atau tombak itu lebih dahulu diikat dengan sehelai kain dengan sarungnya. Dengan cara ini si Pemilik atau orang yang me-nayuh itu berharap dapat bertemu dengan 'isi' keris dalam mimpinya. Namun cara ini tidak senantiasa berhasil. Kadang-kadang mimpi yang dinantikan tidak muncul, atau seandainya mimpi, sesudah bangun lupa akan isi mimpinya.

Jika malam pertama tidak berhasil biasanya akan diulangi pada malam berikutnya, dan seterusnya sampai mimpi yang diharapkan itu datang. Keris atau tombak itu dianggap cocok atau jodoh, bilamana pada saat ditayuh orang bermimpi bertemu dengan seorang bayi, anak, gadis, atau wanita, pemuda atau orang tua, yang menyatakan ingin ikut, ingin diangkat anak, atau ingin diperistri.

Bisa jadi, yang ditemui dalam mimpi termasuk juga makhluk yang menakutkan. Mimpi yang serupa itu ditafsirkan sebagai isyarat dari 'isi' keris yang cocok atau tidak cocok untuk dimiliki.

Bagi orang awam, cara me-nayuh lewat mimpi inilah yang sering dilakukan, juga sampai sekarang. Selain cara itu masih banyak lagi cara lainnya. Untuk dapat me-nayuh keris atau tosan aji lainnya, tidak harus lebih dulu menjadi seorang ahli. Orang awam pun bisa, asalkan tahu caranya.

Dalam masyarakat perkerisan juga dikenal apa yang disebut keris tayuhan, yaitu keris yang dalam pembuatannya lebih mementingkan soal tuah daripada keindahan garap, pemilihan bahan besi, dan pembuatan pamornya. Keris semacam itu biasanya mempunyai kesan wingit, angker, memancarkan perbawa, dan ada kalanya menakutkan.

Walaupun segi keindahan tidak dinomorsatukan, namun keris itu tetap indah karena pembuatnya adalah seorang empu. Padahal seorang empu, tentulah orang yang mempunyai kepekaan keindahan yang tinggi. Patut diketahui, keris-keris pusaka milik keraton, baik di Yogyakarta maupun di Surakarta, pada umumnya adalah jenis keris tayuhan. Dapur keris tayuhan, biasanya juga sederhana, misalnya, Tilam Upih, Jalak Dinding, dan Mahesa Lajer.

Bukan jenis dapur keris yang mewah semacam Nagasasra, Naga Salira, Naga Kikik, atau Singa Barong. Selain itu, keris tayuhan umumnya berpamor tiban. Bukan pamor rekan. Di kalangan peminat dan pecinta keris, keris tayuhan bukan keris yang mudah diperlihatkan pada orang lain, apalagi dengan tujuan untuk dipamerkan. Keris tayuhan biasanya disimpan dalam kamar pribadi dan hanya dibawa keluar kamar jika akan dibersihkan atau diwarangi.

Sumber : berbagai sumber
Posted by: Agus Rahmanto
Indoetnix - Artech Salatiga, Updated at: 1:46 PM

{ 1 comments... read them below or add one }

obat kutil kelamin ampuh said...

mengagumkan

Post a Comment

LikeR

Sponsored By

Advertizer